Senin, 05 November 2018

Baju Bodo Pakaian Khas Bugis-Makassar


Baju bodo, kita tentu sudah familiar dengan pakaian adat yang satu ini. Baju bodo merupakan pakaian adat masyarakat Bugis-Makassar, terdiri dari berbagai macam warna yang dikenakan oleh perempuan utamanya dalam acara-acara adat seperti acara pengantin dan acara-acara adat yang lain. Tapi sudah tahu belum kalau ternyata perempuan yang memakai baju bodo ini tidak asal memilih warna.
Pada awal munculnya, Baju Bodo, tidaklah lebih dari baju tipis dan longgar sebagaimana karakter kain Muslim. Tampilannya masih transparan sehingga masih menampakkan payudara, pusar dan lekuk tubuh pemakainya. Hal ini diperkuat oleh James Brooke dalam bukunya Narrative of Events, sebagaimana dikutip oleh Christian Pelras dalam Manusia Bugis, yang mengatakan:
Perempuan [Bugis] mengenakan pakaian sederhana… Sehelai sarung [menutupi pinggang] hingga kaki dan baju tipis longgar dari kain Muslin (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk dada.”

Perlahan sesuai perkembangan zaman dan masuknya ajaran Islam di tanah Makassar, maka baju bodo ini berubah sedikit- demi sedikittapi tidak sepenuhnya meninggalkan ciri khas baju bodo itu sendiri. Mulai dari bahan yang digunakan tidak lagi menggunakan kain muslin tapi lebih pada kain yang lebih tebal dan kaku sehingga tidak lekuk tubuh perempuan tidak nampak.
Menurut  orang-orang tua kita, dahulu kala ada peraturan mengenai pemakaian baju bodo ini. Masing-masing warna manunjukkan tingkat usia perempuan yang mengenakannya.

1. Warna jingga, dipakai oleh perempuan umur 10 tahun.
2. Warna jingga dan merah darah digunakan oleh perempuan umur 10-14 tahun.
3. Warna merah darah untuk 17-25 tahun.
4. Warna putih digunakan oleh para inang dan dukun.
5. Warna hijau diperuntukkan bagi puteri bangsawan
6. Warna ungu dipakai oleh para janda.


Selain peraturan pemakaian baju bodo itu, dahulu juga masih sering didapati perempuan Bugis-Makassar yang mengenakan Baju Bodo sebagai pakaian pesta, utamanya pada pesta pernikahan. Akan tetapi saat ini, baju adat ini sudah semakin terkikis oleh perubahan zaman. Baju bodo kini terpinggirkan, digantikan oleh kebaya modern, gaun malam yang katanya modis, atau busana-busana yang lebih simpel dan mengikuti trend. 

Meskipun demikian, di daerah-daerah tertentu atau kampung-kampung bugis di luar kota yang jauh dari pengaruh budaya luar, baju bodo masih banyak dikenakan untuk acara-acara pernikahan dan acara-acara lain. Baju bodo juga tetap dikenakan oleh mempelai perempuan dalam resepsi pernikahan ataupun akad nikah. Begitu pula untuk passappi’-nya (Pendamping mempelai, biasanya anak-anak). Juga digunakan oleh pagar ayu.

Kamis, 26 April 2018

Reinhold Messner (Pendaki Gunung)

Lahir di Brixen (Bressanone), Tirol Selatan (Italia) dan penutur asli bahasa Jerman, Messner memulai karier memanjat di Pegunungan Alpen. Pendakian utamanya di Himalaya pada tahun 1970, Nanga Parbat, berubah menjadi keberhasilan tragis. IA dan saudaranya Günther Messner mencapai puncak, namun Günther meninggal 2 hari kemudian saat turun. Reinhold kehilangan 7 jari kakinya akibat udara dingin selama pendakian.


Pada tahun 1980, Messner adalah orang pertama yang mendaki Gunung Everest sendirian tanpa oksigen pendukung. (Messner telah melakukan hal ini lebih awal sebagai bagian tim 2 orang dengan Peter Habeler pada tahun 1978). Ia juga orang pertama yang memanjati keempat belas "eight-thousander" (puncak-puncak setinggi lebih dari 8.000 m dpl, kadang-kadang disebut sebagai "Mahkota Himalaya"), memenangkan duel dengan Jerzy Kukuczka. Ia juga mengadakan pendakian solo ke Nanga Parbat yang sulit secara teknis. Messner telah melintasi Antarctica naik ski dengan Arved Fuchs. Ia telah menulis sejumlah buku tentang pengalamannya, banyak yang diterjemahkan ke bahasa lain.

Pendakian solonya ke Everest, ketika tiada pendaki lain di pegunungan, dianggap sebagai prestasi tunggal yang tiada duanya karena pegunungan ini sekarang sering didaki dalam berbagai kelompok, dan sering terganggu dengan pendaki lain yang juga naik serentak.

Messner sekarang menjalankan bisnis aneka rupa terkait dengan kecakapan panjat gunungnya. Antara tahun 1999-2004, ia memegang jabatan politis sebagai Anggota Parlemen Eropa untuk Partai Hijau Italia (Federazione dei Verdi).

Pada tahun 2004 ia berjalan 2000 kilometer melintasi Gurun Gobi.

Empat belas puncak

1970: Nanga Parbat (8.125 m)
1972: Manaslu (8.156 m)
1975: Gasherbrum I (8.068 m)
1977: Dhaulagiri (8167 m)
1978: Gunung Everest (8846 m), Nanga Parbat (8.125 m)
1979: Qogir (8611 m)
1980: Gunung Everest (8.846 m)
1981: Shisha Pangma (8.012 m)
1982: Kanchenjunga (8.598 m), Gasherbrum II (8.035 m), Broad Peak (8.048 m), Cho Oyu (8.201 m - gagal)
1983: Cho Oyu (8.201 m)
1984: Gasherbrum I (8.068 m) dan Gasherbrum II (8.035 m) tanpa kembali ke base camp
1985: Annapurna (8.091 m), Dhaulagiri (8.167 m)
1986: Makalu (8.485 m), Lhotse (8.516 m)


Sumber : wikipedia

Selasa, 24 April 2018

Sejarah Hari Bumi

"Sejarah Hari Bumi"

Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April , menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan tahun 1970-an. Hari Bumi lahir diprakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.

Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.

Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang Vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.

Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.

Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.

Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.

Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk Hari Bumi yang diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970. Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.

Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan presiden Kennedy ke sebelas negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.

Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.

Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.

Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.

Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.




Selasa, 09 Januari 2018

Buntu Singki Toraja Utara

Dari atas puncak Bukit Singki, kita bisa leluasa menikmati pemandangan Kota Rantepao. Perjalanan ke sana sekitar satu kilometer dari pusat kota. Sejak 2012, pemerintah Kabupaten Toraja Utara mendirikan salib raksasa di puncak Bukit Singki. Salib dengan tinggi 30 meter dan lebar 12 meter tersebut jadi objek wisata religi buat umat Kristiani dan salib raksasa tersebut bisa langsung kamu lihat saat kamu memasuki wilayah Toraja Utara.



 Perjalanan dari rantepao ke lokasi buntu singki bisa hanya berkisar 5 menit kita bisa sampai di pos registrasi. Dengan membayar biaya registrasi sebesar Rp. 15.000, setelah menyelesaikan pembayaran registrasi kita bisa melanjutkan perjalanan menuju t4 tujuan kita puncak buntu singki, perjalanan menuju puncak ini akan sgt menguras fisik maklumlah jalanx menanjak trus menaiki satu persatu anak tangga. Perjalananemuju puncak beekisar 20 atau 30 menit perjalanan tergantung kemampuan fisik kita meniti anak tangga. Sesampai di Puncak Bukit Singgi kita akan mendapatkan sebuah bangunan yang diatasx berdiri kokoh Salib Raksasa serta tulisan raksasa Toraja Utara yg bisa terlihat jelas pada saat kita memasuki wilayah Toraja Utara. Serta kita akan disuguhi keindahan bentang alam Toraja Utara.

Sabtu, 30 Desember 2017

Si Gajang Laleng Lipa (Saling Tikam dalam Sarung).

Kenapa bisa terjadi tradisi si gajang laleng lipa? Jadi begini ceritanya. Masyarakat Bugis sangat menjunjung tinggi rasa malu atau dalam bahasa setempat adalah Siri. Dalam adat disebut bugis terdapat konsep Ade’, Siri na Passe. Ade’ adalah adat istiadat yang mesti dijunjung oleh masyarakat bugis, sedangkan Siri (malu) na Passe (rasa iba) adalah sikap yang tertuang dalam ade’ tersebut.

Pentingnya Siri dalam masyarakat Bugis sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, sehingga ada pepatah bugis yang menyatakan bahwa hanya orang yang punya siri yang dianggap sebagai manusia. Naia tau de’ gaga sirina, de lainna olokolo’e. Siri’ e mitu tariaseng tau (Barang siapa yang tidak punya siri (rasa malu), maka dia bukanlah siapa-siapa, melainkan hanya seekor binatang. Bahkan siri ini sangat berarti bagi masyarakat Bugis seperti dalam pepatah berikut “Siri Paranreng Nyawa Palao”, yang artinya : “Apabila harga diri telah terkoyak, maka nyawa lah bayarannya”.
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Masyarakat Bugis sangat menjunjung tinggi rasa malu, karena menyangkut masalah harga dirinya sehingga jika harga diri mereka di injak-injak maka mereka akan mempertaruhkan nyawanya. Sehingga jika ada pihak keluarga saling bertikai hingga tidak menemukan titik temu maka jalan yang diambil adalah jalan adat yakni ritual sigajang laleng lipa’ (saling tikam dalam sarung)

Sigajang laleng lipa adalah sebuah tradisi masyarakat Bugis untuk menyelesaikan sebuah masalah dan telah dilakukan pada masa kerajaan beberapa tahun yang lalu. Tradisi Sigajang Laleng Lipa dilakukan oleh dua orang yang berduel dalam satu sarung menggunakan badik/kawali (senjata tradisional masyarakat bugis). Tradisi ini dilakukan ketika ada pihak yang bertikai yang tidak bisa terselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, walaupun nyawa jadi taruhannya. Karena ke 2 keluarga tersebut merasa benar, maka permasalahan ini harus diselesaikan dengan Sigajang Laleng Lipa. Namun jika melakukan sigajang kedua bela pihak yang bertikai tidak harus lagi ada rasa dendam yang terpendam dan menganggap perkara sudah selesai. Hasil pertarungan dari Sigajang Laleng Lipa kebanyakan berakhir imbang, sama-sama meninggal, atau keduanya sama-sama hidup.

Sigajang Laleng Lipa adalah ritual pertarungan yang cukup mematikan. Namun, kita dapat melihat makna-makna positif dari tradisi ini seperti adanya pemecahan masalah melalui musyawarah dan mufakat dan tidak menggunakan ego dalam banyak hal kalau tidak ingin ada korban jiwa.
Namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini telah ditinggalkan oleh masyarakat bugis makassar dan kini tradisi Sigajang ini telah dilestarikan sebagai warisan budaya leluhur Sulawesi Selatan, yang biasanya dipentaskan diatas panggung. Adapun Nilai-nilai dari ritual Sigajang Laleng Lipa (duel satu sarung), yang diartikan sarung sebagai simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Bugis Makassar, berada dalam satu sarung berarti kita dalam satu habitat bersama. Jadi sarung yang mengikat kita bukanlah ikatan serupa rantai yang sifatnya menjerat, akan tetapi menjadi sebuah ikatan kebersamaan di antara manusia.



Rabu, 27 Desember 2017

PAPPASENG TO RIOLO (Pesan pesan dan nasihat dari orang orang tua suku Bugis)


PAPPASENG TO RIOLO
Paseng Bugis
Pengantin Bugis Sengeka golla, na u`senge`ki kaluku, na to` sirampe ri` manennungeng, narekko massarakki bajae sangadie, napoleiki uddani congaki ribitarae tosiduppa mata riketengnge. Rekko pale maeloki missengi kareba`ku, ta`kkutanangi pasekku ri anging labu kessoe. Engkatu bunga-bunga sitakke utanengakki, narekko makelle’i daunna tabollorangmanika kasi na`saba wae mata. Sarekkoammnengi engka mancaji passengereng pallawa uddani.
Paseng /Paparingerrang dalam Bahasa Bugis
Engngerangngi duwae – alupaiwi duwae :
– Engngerangngi pappedecenna tau laingnge lao rilaemu
– Engngerang toi pappeja’mu lao ripadammu tau.
– Alupaiwi pappeja’na padammu tau lao rialemu
– Alupai toi pappedecemmu lao ripadammu tau.
Artinya : Ingat dua hal dan lupakan dua hal ;
– Ingatlah kebaikan orang lain terhadap dirimu
– Ingat juga keburukan dirimu terhadap orang lain.
– Lupakan kebaikan kamu terhadap orang lain
– Lupakan juga keburukan orang lain terhadap dirimu.
Patampuangeng murennuangngi,
Seuwani awaraningengnge, maduanna accae, matelluna asugirengngi, maeppana dara’e.
Apa aju tabu’e satu sikuwae. Iya aju tabu’e
Tellu onrong de’sa tu naonroi madeceng.
Ritaro ritanae nanre’i bebbu’e, ritaro’i ri uwae’i masigai atamang,
Ritaro’i ri apie masigai puppu.
Artinya:
Jangan berharap kepada empat jenis iaitu;
Pertama; keberanian, kedua; kepintaran, ketiga;kekayaan.keempat derajat/keturunan.
Sebab keempat ini adalah umpama kayu lapuk.
Adapun kayu lapuk tak bisa disimpan dengan baik.
Di tanah dimakan rayap. Di simpan di air akan terendam basah.
Disimpan di api cepat habis terbakar.
Eppai pasalewangengngi seddie tau;
– Teppalaloengngi ada-ada masala naewae situdangeng.
– Teppaliwengiengiengngi gau’ siratannae.
– Moloiwi ropporoppo narewe’ paimeng.
– Molai laleng namatike’
Artinya :
Ada empat hal yang membuat orang selamat ;
– Tidak menyinggung dengan kata-kata sesamanya yang duduk.
– Tidak melampaui batas kewajaran
– Menemui janlan buntu, dia kembali
– Melewati sebuah jalan, dia hati-hati.
Eppa’i uwangenna paramata matappe’e
Sewuwani teppe’e
Maduanna issengnge
Matellunna gau pattuju’e
Maeppanna siri’e
Artinya :
Ada empat permata yang memancarkan cahaya pada anak cucu nabi adam
Pertama : iman dan kepercayaan
Kedua : pengetahuan
Ketiga : perbuatan baik
Keempat: harga diri
Ceko riyala sanreseng
Pajaneng temmalampe’
Riyala pakkawaru.
Lempuu riyala sanreseng
Pajaneng masumange’
Madeceng laona
Artinya :
Jika sifat curang dijadikan pedoman (sandaran)
Tentulah takkan mungkin lestari
Untuk dijadikan pengharapan
Jika kejujuran dijadikan pedoman (sandaran)
Tentulah akan menjadi sesuatu yang indah
Segala sesuatunya akan baik
Uwappasengenngi makkatenning ri limaé akkatenningeng:
Mammulanna, ada tongenngé,
Maduana, lempuk-é,
Matellunna, gettenngé,
Maeppakna, sipakataué,
Malimanna, mappesonaé ri pawinruk séuwaé,
Artinya :
Aku memesankan berpegang pada lima pegangan:
Pertama, perkataan yang benar,
Kedua, kejujuran,
Ketiga, keteguhan pada keyakinan,
Keempat, saling menghargai sesama manusia,
Kelima, berserah diri kepada pencipta yang tunggal.
Paddioloiwi nia’ madeceng ritemmaddupana sininna gau’e.
Artinya :
Dahuluilah dengan niat yang baik sebelum terlaksananya semua perbuatan.
– Aja’ mumatelleng poadangngi rahasiya makkunraimmu,
– Aja’ mumatelleng sanre ri tosugi mammula menre’e.
– Akkalitutuiwi majjowa ri arung maloloe.
– Aja mutonangi lopi wati sewalie.
Artinya:
– Hati-hati jika membuka rahasia pada isterimu
– Hati-hatilah jika bersahabat dengan orang kaya baru.
– Hati-hatilah mengikut pemimpin yang masih muda.
– Jangan menumpang perahu yang hanya memiliki pengapung sebelah.
Lima rupanna mappasala nawanawa ;
1. Masero cinnae
2. Nabette rennu
3. Nalipe’e tau
4. Nawasue bacci
5. Maraja teyae.
Artinya:
Lima macam yang membuat orang salah pemikiran ;
1. Terlalu mau
2. Terlalu gembira
3. Terlalu takut
4. Terlalu marah
5. Terlalu tidak mau.
Tanranna tau sulesana-e:
Mola-i ada naparapi,
Duppa-i ada napasau,
Matu ada natuttukenna,
Taro-i gau’ nariakkuanna-e’.
Artinya:
Ciri orang bijaksana:
Mampu mengikuti pembicaraan,
Dalam menyambut pembicaraan ia membalasnya dan mengalahkannya,
Menyusun pembicaraan dengan teratur dan terarah,
Melakukan perbuatan yang sepatutnya.
Eppa’ tanranna tomadeceng kawali’e ati’e,
Sewuwani passui’e ada’ nappatuju,
Maduanna matu’i ada’ nasatinaja,
Matellunna ada’ nappasau’,
Maeppa’na molai ada na parapi.
Artinya :
Ada empat tandanya orang yang baik hati.
Pertama, mengeluarkan perkataan yang benar (bercakap benar),
Kedua, menyusun kata-kata yang bijaksana,
Ketiga, menerima perkataan (nasihat) dan menguasainya,
Keempat, teliti dalam berkata
Naiya solangnge’i mangkaue,
Sewuwani nabawampawangngi tau tebbe’e,
Maduanna denna situru’e ada ribicara melempu’e,
Matellunna temmalempue’i ripadanna tau,
Maeppana napesangi tori alena maggau’ bawang ri tomaega’e.
Artinya :
Seseungguhnya yang merusak pemimpin itu adalah :
Pertama, bertindak sewenang-wenang kepada rakyat.
Kedua, tak ada kesepakatan dalam kejujuran.
Ketiga, tidak jujur kepada sesama insan,
Keempat tidak melarang orangnya berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat.
Makkedai nabitta Muhammad saw.”iyyaritu lino’e, eppa’i uwanggena,
Sewuwani arung malempu’e,
Madduanna panrita bokoringngi’e lino’e, pakkasiwiyanna manri puang allah ta’ala napogau,
Matelluna to’sugi’e na malabo,
Ma’epana pakke’re sabbar’ra.
Artinya:
Telah bersabda nabi junjungan kita Muhammad saw. : dunia ini empat tiangnya,
Pertama pemerintah yang amanah,
Kedua para ulama yang membelakangkan dunia dan hanya mengutamakan suruhan agama,
Ketiga para hartawan yang dermawan dan
Keempat fakir miskin yang sabar.
Aniniiri 2, mupoadai 1, mupogau’i 1, muingerrangngi 2, muallupai 2 mulolang ri tengngana padammu rupa tau.
1. Aja’ mucellai pojinna tauwwe…
2. Aja’ murekengngi appunnanna tauwwe…
3. Poadai anu sitinaja weddingnge napurio tauwwe…
4. Pogau’i gau’ sitinaja weddingnge napudeceng tauwwe…
5. Ingngerrangngi pappedecengna tauwwe lao ri idi’…
6. Ingngerrangngi asalammu lao ri tauwwe…
7. Allupaiwi pappedecengmu lao ri tauwwe…
8. Allupaiwi asalangna tauwwe lao ri idi’…
Duami passaleng nassabaari nasisala rupa tauwwe ri lalengna lino.
Anu temmanessae sibawa
Anu tenripahangnge”
Artinya :
Hanya 2 hal yang menjadi penyebab perselisihan antar sesama manusia di dunia ini
Hal yang tidak jelas dan
Hal yang tidak dipahami
Lele buluu tellele abiasang, naekia lelemoo abiasangengnge, abiasang toopa palelei
Artinya :
(Gunung dapat berpindah tapi kebiasaan tidak dapat berpindah, namun kebiasaan dapat berpindah jika kebiasaan pula yang memindahkannya)

Sumber : https://lachummank77.wordpress.com/about/

Senin, 25 Desember 2017

Andi Mattalatta Salah Satu Putra Terbaik Barru

Salah Satu Putra Terbaik Barru
Mayjen (Purn) H. Andi Mattalatta lahir di Barru, Sulawesi Selatan, 01 September 1920  meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Oktober 2004 pada umur 84 tahun adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan asal Bugis yang juga tokoh olahraga Indonesia terutama dalam olahraga renang, ski air dan tinju. Ia juga merupakan ketua penyelenggara PON IV di Makassar. Ia juga merupakan ayah dari penyanyi Indonesia, Andi Meriem Mattalata. Atas jasa-jasanya namanya diabadikan sebagai nama stadion di Makassar yaitu Stadion Andi Mattalata.
Di bidang olahraga, Mattalatta sudah menunjukkan kehebatannya sejak 1932, ketika ia menyisihkan atlet-atlet keturunan Belanda dalam renang gaya dada memperebutkan piala Ratu Wilhelmina der Nederlanden van Oranje Nassau di Makassar. Pasa usia 15 tahun, Mattalatta menjadi petinju yang mengawali prestasi pada kelas bulu (55 kg) dengan meng-KO petinju Batavia, Kid Usman, kelas ringan (60 kg). Ia juga menjadi pelatih dibeberapa klub atlet karena kemahirannya dalam olahraga-olahraga tersebut.
Pada tahun 1952, Andi Mattalatta memprakarsai pembangunan Stadion Mattoanging, Makassar yang dilengkapi gedung olahraga, kolam renang, serta fasilitas olahraga lainnya di Makassar. Dia juga menjadi tokoh penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) IV tahun 1957 di Kota Makassar.
Pada tahun 1954, ia mendirikan Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Air (POPSA) di Makassar dan membangun rumah klub di depan Fort Rotterdam, tepi pantai Kota Makassar.
Bahkan Pada di tahun 2015 Warga Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, yang tergabung dalam Forum Peduli Kamase, menggelar forum diskusi untuk menjadikan Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalatta menjadi Pahlawan Nasional.
"Selama ini, ia dikenal sebagai seorang tokoh pejuang kemerdekaan di Sulawei Selatan. Rencana kita akan usulkan beliau menjadi pahlawan nasional," kata Marsude, Ketua Forum Peduli Kamase, di Gedung Daput Desa di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Sabtu (25/7/2015).
Menurut Marsude, selain dikenal sebagai tokoh perjuangan, Andi Matalatta juga dikenal sebagai tokoh olahraga Indonesia cabang renang.
Ketika bertugas sebagai Komandan Batalyon di Parepare, Mayor Andi Mattalatta mengharuskan semua anak buahnya untuk pandai berenang. "Beliau punya pengalaman pahit ketika memimpin Gerakan Operasi Militer (GOM) di Pulau Haruku, Maluku Selatan, ketika menumpas gerombolan Republik Maluku Selatan (RMS). Prajurit yang tergabung dalam Batalyon 705 yang diberangkatkan 18 Desember 1950 banyak yang gugur bukan karena tertembak musuh, melainkan tenggelam ketika terjadi pendaratan pantai," tutur Mursade.
Rencanaya, pada tanggal 1 September 2015 akan ada seminar sehari pengusulan Mayjen Purn Andi Matalatta sebagai pahlawan nasional.
"Dalam seminar sehari, kami mengundang sejumlah sejarawan, akademisi serta Muspida Kabupaten Barru, dalam seminar pengusulan Andi Matalatta Sebagai Pahlawan Nasional. Seminar provinsi di Makassar rencananya bertepatan Hari Pahlawan 10 November," ujar Djusdiman, anggota Forum Kamase Kabupaten Barru

 
Mayjen (Purn) Andi Mattalatta
Sumber : wikipedia
                http://regional.kompas.com/